Minggu, 29 Juni 2008

Mamah Ku, Ibu Guru ku

Apa yang terlintas di otak para pembaca, mendengar kata "Mamah Ku, Ibu Guru ku".

Ini Sebuah Alkisah Nyata Dari penulis sendiri sekitar 9 tahun yang lalu ketika penulis duduk di kelas 5 di sd negeri sungai jingah 6.


sd negeri yang terbilang sangat terpencil ini adalah tempat sekolah penulis waktu kecil. jumlah siswa di kelas 5 itu sekita 11 orang. ada 5 siswa laki-laki, dan 6 siswa perempuan.


kelas penulis termasuk kelas kumpulan anak yang nakal, jadi banyak guru yang menolak mengajar di kelas penulis.

ibu penulis adalah salah satu guru di sd negeri sungai jingah 6. tidak ada guru lagi yang mau mengajar kelas 5 waktu itu karena kenakalan muridnya akhirnya ibu penulis yang mengajukan tuk jadi wali di kelas 6 tersebut.

awalnya ibu penulis tidak mau mengajar di kelas tersebut karena salah satu anak didiknya adalah anak kandung sendiri.

ibu penulis takut terjadi iri, atau pun hal yang negatif dari orang tua siswa yang lain. namun apa boleh buat dari apa sekolah terhenti. selain itu penulis juga sempat sedih karena dengan ibunya yang jadi wali kelas dia, dalam artian jadi beban buat dia saat di dalam kelas.

akhirnya ibu penulis pun resmi jadi wali kelas 5 pada saat itu. 6 bln proses belajar mengajar berjalan sengan baik. namun pada saat pembagian rapot yang diwakili orang tua murid ada 1 hal keganjilan. yaitu org tua penulis sebagai pengambil rapot dan membagikan rapot penulis.

1 tahun sudah di lewati penulis. akhirnya penulis naik di kelas 6. berharap agar wali kelas bukan ibu penulis. ternyata dkelas 6 yang menjadi wali juga tetap ibu penulis. dikarenakan ibu penulis sudah sukses membawa anak asuhan nya yang dulu nakal, nilai anjlok berbalik 120 derajat.ibu penulis berhasil meloloskan 2 orang siswanya untuk mengikusti program murid teladan ketingkat propinsi yaitu penulis dan istiqomah (teman penulis).

dan akhirnya penulis lulus dari sd negeri 6 sungai jingah dengan nim yang sangat memuaskan. setelah penulis lulus, ibu penulis di pindah dari sd negeri sungai jingah 6 ke sd percontohan karena prestasi beliau.

begitulah akhir dari cerita penulis bersama ibunya dikelas yang sama.

ini ada sebuah potongan lagu buat Ibu guru ku, dan Buat mamah ku tercinta (salam dari penulis yaitu anak mu tercinta)

Pagi ku cerah
matahari bersinar
ku gendong tas merah ku
di pundak....

selamat pagi semua
ku nantikan dirimu
di depan kelas ku
menantikan kami...

reff :
guruku tersayang.....
guru tercinta......
tanpa mu apa jadinya aku....

tak bisa baca tulis.....
mengerti banyak hal.....
guruku terima kasih ku.....

nakalnya diriku

kadang membuat mu marah
namun segala maaf
kau berikan....

reff :
guruku tersayang.....
guru tercinta......
tanpa mu apa jadinya aku....

tak bisa baca tulis.....
mengerti banyak hal.....
guruku terima kasih ku.....